A. PRINSIP DASAR
Prinsip dasar adalah norma hidup yang menjadi landasan hidup bagi seorang pramuka, prinsip dasar menjadi pedoman dalam pengembangan diri bagi pramuka, prinsip dasar terdiri dari empat hal yaitu :
a. Iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
b. Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. Peduli terhadap diri pribadinya;
d. Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka (satya dan darma – janji dan kode moral).
B. METODE KEPRAMUKAAN
Metode Kepramukaan adalah pedoman dalam melaksanakan pembinaan di dalam lingkungan pramuka baik di tingkat satuan, gugsdepan maupun di tingkat yang lebih tinggi
1. Pengamalan kode kehormatan pramuka
Pengamalan kode kehormatan pramuka bisa dengan cara antara lain seperti beribadah secara taat menurut kepercayaan masing-masing, bertindak jujur terhadap sesama juga menghargai, dan toleransi antar umat beragama.
2. Belajar sambil melakukan (learning by doing)
Learning by doing di dunia pramuka sangat banyak contohnya. Misalnya materi tentang semaphore. Setelah mendapat materi tentang semaphore, kakak-kakak dapat belajar dengan praktik secara langsung. Menggunakan bendera semaphore secara langsung untuk menerima informasi ataupun membalas informasi yang ada.
3. Sistem beregu (patrol system)
Sistem beregu ini memiliki banyak manfaat bagi anggota pramuka. Dapat memimpin regunya sendiri, melatih kepemimpinan (leadership), bahkan belajar bersama dengan anggotanya.
4. Kegiatan menantang dan mengandung pendidikan sesuai perkembangan anggota muda
Kegiatan menantang di dunia kepramukaan menciptakan tantangan tersendiri. Memicu adrenalin bagi anggota pramuka saat mengikuti kegiatan tersebut.
5. Kegiatan di alam terbuka
Kegiatan di alam terbuka juga disukai oleh anggota pramuka. Contoh kegiatan di alam terbuka adalah kemah. Banyak hal yang bisa di dapat dari alam terbuka. Dapat mengenali beragam flora dan fauna misalnya.
6. Sistem tanda kecakapan
Tanda kecakapan dibagi menjadi tiga yaitu TKU (Tanda Kecakapan Umum), TKK (Tanda Kecakapan Khusus), dan TPG (Tanda Pramuka Garuda). Tanda kecakapan ini memancing anggota pramuka untuk mendapatkannya. Proses mendapatkan tanda kecakapan ini bisa menjadi proses pembelajaran bagi anggota pramuka. Diperlukan perjuangan tanpa kenal menyerah untuk mendapatkan tanda kecakapan.
7. Sistem satuan terpisah untuk putera dan puteri
Antara putera dan puteri dipisahkan dalam sistem satuan. Pembina puteri membina satuan pramuka puteri. Begitu sebaliknya. Pembina putera membina satuan pramuka putera. Namun, perindukan siaga putera dapat dibina oleh pembina puteri. Bentuk sistem satuan terpisah ini juga bisa ditemukan saat kegiatan perkemahan. Kavling tempat untuk putera dan puteri dipisah.
8. Kiasan dasar
Kiasan dasar merupakan gambaran/kiasan yang mendasari dan melatarbelakangi suatu kegiatan. Fungsi kiasan dasar adalah dapat mengemas kegiatan kepramukaan menjadi lebih menarik.
C. KODE KEHORMATAN
Kode kehormatan adalah norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan seorang pramuka, yanhg merupakan ukuran atau standar tingkah laku soerang pramuka, kode kehormatan di pramuka indonesia terdiri atas Satya ( Janji ) dan Darma ( Ketentuan Moral )
Kode kehormatan berdasarkan golongan
1. Siaga (7-10 tahun) = Dwi Satya dan Dwi Darma
2. Penggalang (11-15 Tahun) = Tri Satya dan Dasa Darma
3. Penegak (16-20 Tahun) = Tri Satya dan Dasa Darma
4. Pandega (21-25 Tahun) = Tri Satya dan Dasa Darma
5. Pramuka Dewasa = Tri Satya dan Dasa Darma
Kode Kehormaan bagi Anggota Siaga
a. Janji yang disebut Dwi Satya yang berbunyi sebagai berikut:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara KeSatuan Republik Indonesia dan mengikuti Tata Krama keluarga
· Setiap hari berbuat kebajikan.
b. Ketentuan moral disebut Dwi Darma selengkapnya berbunyi
· Siaga Berbakti kepada Ayah Bundanya
· Siaga berani dan tidak putus asa
Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang
a. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku akau berjanji akan bersungguh-sungguh
· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
· Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
· Menepati Dasa Darma
b. Ketentuan Moral yang disebut Dasa Darma yang selengkapnya berbunyi :
Pramuka itu :
1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3) Patriot yang sopan dan ksatria
4) Patuh dan suka bermusyawarah
5) Rela menolong dan tabah
6) Rajin terampil dan gembira
7) Hemat cermat dan bersahaja
8) Disiplin berani dan setia
9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10) Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan
Kode kehormatan bagi Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa
a. Janji yang disebut Tri Satya yang berbunyi sebagai berikut :
Demi kehormatanku akau berjanji akan bersungguh-sungguh
· Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila
· Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
· Menepati Dasa Darma
b. Ketentuan Moral yang disebut Dasa Darma yang selengkapnya berbunyi :
Pramuka itu :
1) Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3) Patriot yang sopan dan ksatria
4) Patuh dan suka bermusyawarah
5) Rela menolong dan tabah
6) Rajin terampil dan gembira
7) Hemat cermat dan bersahaja
8) Disiplin berani dan setia
9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10) Suci dalam pikiran berkataan dan perbuatan
D. MOTTO GERAKAN PRAMUKA
Motto adalah semboyam yang diciptakan dalam usaha memberikan semangat kepada anggota dalam visi dan misi
· Motto Pembina Pramuka “ IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA “
· Motto Gerakan Pramuka “ SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN “
E. KIASAN DASAR PRAMUKA
Kiasan Dasar adalah alam pikiran yang mengandung gambaran sesuatu yang diasanjung dan didambakan, Kiasan Dasar dalam Gerakan Pramuka diambil dari romantika bangsa indonesia yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa indonesia
Kiasan Dasar Pramuka Dari Romantika Perjuangan Bangsa
Romantika sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mendasari kepramukaan di Indonesia. Termasuk dalam penggunaan berbagai istilah di kepramukaan. Berikut ini adalah contoh kiasan dasar jenjang keanggotaan dalam Gerakan Pramuka yang didasarkan pada periodesasi perjuangan bangsa Indonesia.
§ Jenjang keanggotaan pramuka paling awal dinamakan SIAGA. Siaga merupakan anggota pramuka berusia 7 - 10 tahun. Kelahiran Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 menjadi tonggak Kebangkitan Nasional. Ini pun menandai dimulailah perjuangan baru, perjuangan MENYIAGAKAN rakyat.
§ Jenjang keanggotaan pramuka setelah siaga adalah Penggalang, yaitu usia 11 - 15 tahun dinamakan PENGGALANG. Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 menjadi salah satu tonggak sejarah dalam upaya PENGGALANGAN persatuan dan kesatuan bangsa yang dipelopori oleh para pemuda-pemudi di seluruh Indonesia.
§ Jenjang keanggotaan pramuka selanjutnya adalah Penegak, yaitu pramuka berusia 16-20 tahun. Penegak sendiri diambil dari kata "Tegak" dimana perjuangan bangsa Indonesia akhirnya membawa hasil dengan TEGAKNYA Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
§ Jenjang keanggotaan selanjutnya adalah Pandega, yaitu pramuka dengan usia 21-25 tahun. Tegaknya Negara Republik Indonesia harus dilanjutkan dengan perjuangan dalam mengelola atau MEMANDEGANI negara Indonesia di bidang pembangunan.
§ Pembina Pramuka adalah pramuka dewasa usia 25 tahun lebih yang terlibat aktif di Gugusdepan sebagai pendidik dan pembimbing adik-adik anggota muda pramuka. Pembangunan fisik maupun non fisik perlu terus di-BINA dan dikembangkan dalam rangka mengantarkan bangsa Indonesia menuju kemajuan dan kemakmuran.
Penggolongan dan tingkatan Tanda Kecakapan Umum dalam Gerakan Pramuka pun dapat dilandasi dengan kiasan dasar. Dengan berdasarkan masa perjuangan bangsa Indonesia itu, tingkatan Kecakapan Umum Pramuka dapat dinyatakan:
§ Tingkatan SKU Pramuka Siaga terdiri atas Mula, Bantu, dan Tata; DIMULAI dengan pembangunan yang membutuhkan BANTUAN dan kesadaran yang tinggi dan membutuhkan PENATAAN yang baik.
§ Tingkatan SKU Pramuka Penggalang terdiri atas Ramu, Rakit, dan Terap; pembangunan diawali dengan MERAMU (bahan) yang ada, kemudian kita RAKIT (susun) setelah itu baru kita TERAPKAN (praktekan).
§ Tingkatan SKU Pramuka Penegak terdiri atas Bantara dan Laksana; pembangunan tersebut kemudian membutuhkan BANTARA-bantara (ajudan, pengawas, kader) pembangunan yang kuat, baik, terampil dan bermoral yang sanggup MELAKSANAKAN pembangunan bangsa.
§ Tingkatan SKU Pramuka pandega; setelah pembangunan itu berhasil maka perlu yang MEMANDEGANI (mengelola, memanage) pembangunan tersebut.
Posting Komentar